Jumat, 14 September 2012

materi pertemuan 1

MATERI PEMBELAJARAN

A. Aspek-aspek Geografi

Aspek geografi sebagaimana telah disinggung pada ruang lingkup geografi terbagi atas dua, yaitu aspek fisik alamiah dan aspek sosial. Antara aspek fisik dan aspek sosial akan membedakan dua cabang Geografi yaitu adanya geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik akan membahas tentang aspek fisik sebagai kajian utamanya, sedangkan geografi manusia akan menempatkan dinamika manusia sebagai bahan kajiannya.

Kedua cabang geografi tersebut memiliki ilmu pendukung yang berbeda. Geografi fisik akan banyak melibatkan ilmu-ilmu eksak kebumian, seperti meteorologi dan klimatologi (Ilmu cuaca dan iklim), Biogeografi (ilmu tentang kehidupan hewan dan tumbuhan), Geomorfologi (ilmu bentul lahan), Pedologi (ilmu tanah), dan Hidrologi (ilmu tentang air). Sebaliknya Geografi manusia akan banyak mengkaji kehidupan manusia, seperti Geografi sosial, Geografi budaya, Geografi perilaku, Geografi ekonomi, Geografi politik, dan Geografi perkotaan. Jika kedua cabang tersebut bergabung melahirkan sintesis yang bersifat menyeluruh (holistik).

B. Aspek Fisik Geografi

Geografi fisik merupakan aspek geografi yang mempelajari gejala fisik di permukaan bumi. Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara dengan segala prosesnya. Bidang kajian dalam geografi fisik adalah gejala alamiah di permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu keberadaan aspek ilmu ini tidak dapat dipisahkan dengan manusia.

Dalam lingkup kajian fisik, Geografi di dukung oleh beberapa disiplin ilmu, yaitu sebagai berikut.

1. Geologi, yaitu ilmu yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika bumi dari waktu ke waktu.Geologi berkaitan erat dengan komposisi, sejarah pmbentukan, struktur bumi, termasuk dadalamnya bentukan-bentukan kehidupan masa lalu yang pernah ada dan muncul di planet Bumi.

2. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mengkaji proses pembentukan dan perkembangan bentuk lahan (landform) yang membentuk konfigurasi permukaan bumi.

3. Oseanografi, yaitu ilmu dan studi eksplorasi mengenai lautan dan semua aspek yang terdapat didalamnya. Objek studi Oseangrafi di antaranya membahas mengenai batuan pembentukan dasar laut dan atmosfera, pergerakan air laut, dan tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut, baik tenaga yang berasal dari dalam maupun tenaga yang berasal dari luar.

4. Hidrologi, yaitu ilmu yang berhubungan dengan kondisi perairan di permukaan bumi. Titik berat studinya antara lain membahas mengenai proses terjadi, sirkulasi dan sebarannya, sifat kimia dan fisik, serta reaksi terhadap lingkungan, termasuk kaitannya dengan mahluk hidup.

5. Meteorologi dan klimatologi, yaitu ilmu yang menyelidiki dan membahas berbagai gejala dalam atmosfer. Meteorologi mengkaji keadaan cuaca, yaitu keadaan atmosfer dalam suatu tempat dalam jangka waktu yang terbatas. Adapun Klimatologi, yaitu ilmu yang mengkaji berbagai peristiwa atau gejala cuaca yang bersifat umum dalam jangka waktu yang relatif lama dan daerah yang dikaji relatif luas.

6. Biogeografi, Yaitu ilmu yang mempelajari persebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor-fakltor yang mempengaruhi, membatasi, atau mementukan pola persebaran jenis organisme. Biogeografi menguraikan persebaran lingkungan fisik, biologi, evolusi, dan jenis mahluk hidup.

7. Ilmu tanah,yaitu ilmu yang mempelajari hal atau sifat-sifat tanah

Selasa, 29 Mei 2012

Sistem informasi Geografi (SIG) dan Standarisasi Pemetaan Tematik

Sebuah artikel yang berjudul “Sistem informasi Geografi (SIG) dan Standarisasi Pemetaan Tematik” Dr. Mulyanto Darmawan, yang merupakan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)/ http://www.bakosurtanal.go.id

SIG merupakan sebuah sistem yang berurusan dengan pengelolaan data dan informasi. Dalam pengelolaannya SIG melibatkan data dan informasi yang geografis. Data Geografis merupakan data yang memiliki atribut atau keterangan yang menerangkan lokasi geografis.lokasi geografis merupakan suatu kedudukan dari semua jenis data spasial kebumian yang posisinya ditentukan dengan pasti diatas permukaan bumi.

Dr. Mulyanto Darmawan merupakan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), mengemukakan bahwa Sistem Informasi Geografi SIG sangat diperlukan dalam rangka memahami dan mengelola dunia nyata. Hal ini juga menggambarkan Sistem Informasi geografi (SIG) erat kaitannya dengan standarisasi pemetaan tematik yang mengacu pada Undang-undang no 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial.

Sistem Informasi Geografi juga sangat membantu sekali dalam aktivitas kerja sehari-hari. Hal tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya SIG telah mempermudah berbagai program aktivitas kerja seperti: program peningkatan energi, program produksi pertanian, dan mengetahui neraca air. Dalam bidang administrasi pertanahanpun, Sistem informasi Geografi( SIG) kadasteral bukan sekedar menghasilkan peta kadaster, namun suatu sistem yang memungkinkan dalam pembuatan peta baru secara cepat dan dalam pemilihan lokasi serta analisa evaluasi.